Pendidikan Seni Sebagai Alat Bukan
Sebagai Tujuan
Seni
merupakan karya yang memiliki nilai keindahan tersendiri. Seni juga dapat
diartikan sebagai suatu imajinasi seseorang. Tujuan pendidikan seni juga
dapat dilihat sebagai upaya untuk mengembangkan sikap agar anak mampu berkreasi
dan peka terhadap seni atau memberikan kemampuan dalam berkarya dan
berapresiasi seni. Kedua jenis kemampuan ini menjadi penting artinya karena
dinamika kehidupan sosial manusia dan nilai-nilai estetis mempunyai sumbangan membentuk
jiwa dan kepribadian anak Pendidikan seni sekarang ini mengarah pada pendidikan
seni sebagai alat. Pendidikan seni bukan sebagai tujuan yang mengarah sebagai
alat untuk mencapai tujuan. Adapun beberapa tujuan yang hendak dicapai yaitu
sebagai berikut:
1. Pendewasaan Diri
2. Pematangan
Kemampuan
3. Pematangan
Keterampilan
4. Pematangan
Kesiapan
Dari beberapa tujuan tersebut,
pendidikan seni diharapkan mampu menjadi alat agar tercapainya tujuan tersebut.
tujuan tersebut dapat tercapai dengan melaksanakan proses pembelajaran secara
interaktif, inspiratif, dan dalam suasana yang menyenangkan, menggairahkan,
menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan
ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan
bakat, minat, dan perkembangan peserta didik.
Manusia adalah mahluk bermain, hampir setiap saat orang
memerlukan kondisi untuk bermain, kegiatan bermain sebenarnya merupakan
pencermatan terhadap bentuk, misalnya : keindahan,konstruksi dan teknologi
ataupun proses. Proses ini sering dikatakan sebagai proses karya seni, ditinjau
dari proses berkarya, cara cipta seni anak berbeda dengan orang dewasa.
Berkarya seni rupa sebenarnya merupakan prilaku biasa, seperti berbicara,
bermain dan berkhayal. Karya seni rupa difungsikan sebagai ungkapan perasaan,
keinginan maupun pandangan terhadap dunia sekelilingnya. Perbedaan yang kita
miliki seperti perbedaan bakat, minat, pemikiran, dan lain sebagainya. Kita
ambil contoh perbedaan bakat dan minat. Setiap orang pasti memiliki bakat dan
minat yang berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya. Proses terebut bukan
semata-mata untuk dijadikan acuan untuk mencapai tujuan, namun bagaiamana
caranya kita sebagai seorang manusia menjadikan proses itu sebagai alat untuk
mencapai tujuan. Jika, semua orang berpikiran hal yang sama yaitu berpikir
bahwa pendidikan seni bukanlah sebagai tujuan, namun pendidikan seni merupakan
alat untuk mencapai tujuan, maka pendidikan seni itu akan memberikan dampak
dari proses yang ia jalani seperti di antaranya, pendewasaan diri, pematangan
kemampuan, pematangan keterampilan, dan pematangan kesiapan. Hal ini
menunjukkan bahwa pendidikan seni rupa merupakan pendidikan yang berfungsi
sebagai alat, bukan sebagai tujuan. Maksudnya, pendidikan seni rupa dijadikan
sebagai alat untuk mencapai kualitas diri yang lebih baik seperti pendewasaan
diri, pematangan kemampuan, pematangan keterampilan maupun dalam hal kesiapan.
Dalam hal ini, terdapat beberapa aspek penting yang perlu mendapat perhatian
dalam pendidikan seni, antara lain kesungguhan, kepekaan, daya produksi,
kesadaran berkelompok, dan daya cipta